Jumat, 23 Desember 2016


ELEGI

Dan diantara orang beruntung, yang paling beruntung adalah...
Dia yang mati saat bayi
Dia yang jarak kelahitan dan kematiannya dekat
Maka dekat pula jarak dengan Tuhan nya
Tidak dengan aku atau kau
Yang sampai saat ini belum menemui mati
Kufur Nikmat?
Tidak
Aku hanya bebal
dengan sedikit angkuh kuacungkan jari tengah kiriku
pada kemelut dunia fana
Aku tersesat, kebingungan
Dan
Saat tak seorangpun mampu mendengarku
yang tercipta hanya sesal
mengapa tak langsung kau taruh saja jasad ini
pada peti mati hitamku
Ku pandangi rambut ikal coklatku
Akankah mengering dan memutih
sebelum aku menyentuh tanah?
Ataukah masih sama saat tanah merindu aku
Asal kau tahu
Semua akan menemui kesepiannya sendiri
terbujur kaku tanpa siapa siapa
yang dia anggap mencintanya
semula



(Elegi, Yofi Orientanti (fiorient), 2016)





Nb : Renungan malam ini, buah karya insomnia.