Minggu, 11 Februari 2018

Diam, menenangkan


Dengan berbicara kau akan mendapat ketenangan. Ketika kata demi kata yang menyesakkan kau lepas itu akan membuang segala keresahan dan kegundahan yang memenuhi hatimu. 
Namun, adakalanya kau tak mau lagi berbicara, ketika orang lain sama munafiknya, ketika orang lain tak mau mendengarnya. Kau memilih menjadi dingin, semakin dingin hingga kau membeku bersama perasaanmu sendiri.


To be continued...


Selasa, 06 Februari 2018

Melly Goeslaw ft. Rama Davis - I do (eiffel i'm in love 2 ost)

Engkau pujaanku yang satu-satunya


Mencintamu sekedarnya saja


Aku pernah mencinta bagitu dalam
Begitu dalamnya hingga membuatku
Seperti menjadi gila
Setiap hariku diliputi rasa cemas panas
Tak ada kabar darimu aku risau
Tak di sampingmu aku gelisah
Aku cemburu bila kau asik dengan teman-temanmu
Pikiran negatifku menyelimuti
Hari demi hariku tak bisa tenang
Hingga amarah datang menguasai diri
Ada apa dengan diri?
Siapa sebenarnya kau yang telah berani
Merenggut kebahagiaan di setiap nafasku
Tak ada hari tanpa curiga
Aku semakin panas dan gila
Aku seperti bukan aku
Kau semakin menjadi, kau tak mau tahu aku
Aku tahu kau setia, tapi kenapa aku makin pilu?
Hingga akhirnya ku mencapai titik lelah
Lelahku ini antara hidup atau mati
Tetap hidupkan hati untukmu
Atau mati saja rasa ini padamu
Saat itu aku merasa lebih tenang
Ikhlas dengan semua yang ada
Jika tuhan tetapkan hatiku dan hatimu untuk tetap menyatu aku bahagia
Namun jika tuhan inginkan lain, aku ikhlas

Resahku kini tak ada lagi
Panasnya api cemburu tak kurasakan lagi
Ku lepaskan kau terbang menuju anganmu
Kini jiwaku lebih tenang tanpa emosi
Entah mengapa saat-saat itu rasaku sedikit hambar padamu
Namun aku tetap tak ingin kehilanganmu
Aku tetap ingin bersamamu...

Namun setelah tahun-tahun berlalu
Apa yang terjadi...

Ketika itu kau tanamkan getaran lebih dalam
Hingga ku rasakan cinta itu kembali
Aku tak bisa luput dari rasa yang semakin kuat ini
Apa arti semua ini?
Apakah aku jatuh cinta lagi kepadamu?
Takut yang aku rasakan
Risau kembali...
Aku takut terjadi lagi seperti dulu
Saat aku hampir gila karena mencintamu
Tapi tidak lagi untuk saat ini
Aku tidak ingin kembali seperti dulu
Aku akan berusahan menahannya
Tak ingin terlalu dalam mencintamu
Aku hanya ingin mencintamu sekedarnya saja...
Maafkan jika sikapku sedikit dingin
Terkadang cinta tak harus tertuang sepenuhnya
Terkadang akupun harus mencintai
Diriku sendiri...
Agar diri dan jiwa tidak hancur direnggut oleh cinta...
Maafkan aku sekali lagi, aku tak bisa seperti dulu
Aku hanya ingin mencintamu sekedarnya...


-y.o-




Rabu, 03 Januari 2018

Introvert Sejati

Kesepian adalah sebuah pilihan.
Karena tak selalu kesepian datang saat dunia terasa "sepi", sejatinya sepi hanyalah sebuah keadaan dimana tidak adanya hiruk pikuk canda tawa dan suara kehadiran oranglain. Tidak selalu kemeriahan dan keramaian mendatangkan kedamaian, bisa juga banyak orang tapi diri merasa kesepian. Ya saat kehadiran banyak orang namun tak satupun mengerti atau peduli dengan kita. Saat banyak orang mengutarakan cinta namun kenyataannya tidak ada. Saat diri butuh oranglain sebagai makhluk sosial namun tak satupun mau menemui kita. Saat sakit sendirian dan tak satupun mau tahu. Semua acuh tak acuh, pergi dan menghilang. Mencoba meredam emosi sendiri, karena meratap memohon perhatian mereka dianggap dramatis. Saat semua masih bisa tertawa riang saat diri tak bisa sedikitpun merekahkan tawa. Dan tersadar bahwa sejatinya kita hidup sendiri saat masih di dunia pun sendiri jauh dari alam akhirat pun sudah sendiri. Melalui hari-hari yang berat sendiri, mengemis pun tak guna lagi. Saat itulah kita akan tersadar bahwa ada satu teman yang standby 24 jam mau mendengarkan keluh kesah kita, mau mendengarkan segala tangisan kita, bahkan memperbaiki kehidupan kita dengan jalan yang tak disangka-sangka, yaitu Allah Subhanahuwata'ala. Kau tak akan mengerti wujud sesungguhnya sekalipun kau belajar ilmiah dengan berjuta profesor, tapi Dia mampu mengertimu, dia mau mendengarkanmu. Saat kenyamanan datang bersama hadirNya, saat itu kau tak akan lagi membutuhkan sosok manudia munafik penuh dusta yang selalu memberitakan rasa sayangnya kepadamu namun pada kenyataannya nonsens. Saat sakit kau harus berusaha untuk sembuhkan sendiri, saat menderita kau harus berusaha bahagia kembali, saat terjatuh kau harus susah payah bangkit kembali, dan jangan pernah mengharapkan uluran tangan mereka. Karena mereka semua munafik.

Jangan lagi bercerita kepada mereka.
Kau tersedu menangis di hadapannya, mengharap uluran kasih sayangnya, namun tak setetespun mereka berikan sebentuk kepedulian kepadamu. Ingat kita terlahir dengan jiwa dan hati yang berbeda satu sama lain, walau bagaimanapu tidak akan pernah bisa mereka mengerti segala kesusahanmu.
Sayang... kau sudah lelah, kau itu rapuh maka jangan kau menambah lelahmu dengan mengejar perhatian mereka. Kasihan dirimu, sayangi tubuhmu sayangi hatimu, jangan biarkan dia jatuh kepada hal yang salah biarkan dia tetap tegar tanpa uluran tangan orang-orang munafik.

Introvert.
Sayang... mereka punya masalah masing-masing kesusahan masing-masing, jangan libatkan mereka kepada masalah hidupmu jangan seret mereka kepada kesusahan dan penderitaan hidupmu. Kau lebih baik jika mengunci semua sendiri, serahkan hanya kepada sang pencipta. Tuhan yang sejatinya memiliki seluruh kehidupanmu, biar tangan Tuhan yang bekerja untuk memperbaiki hidupmu.
Jadilah introvert sejati.