Kesepian adalah sebuah pilihan.
Karena tak selalu kesepian datang saat dunia terasa "sepi", sejatinya sepi hanyalah sebuah keadaan dimana tidak adanya hiruk pikuk canda tawa dan suara kehadiran oranglain. Tidak selalu kemeriahan dan keramaian mendatangkan kedamaian, bisa juga banyak orang tapi diri merasa kesepian. Ya saat kehadiran banyak orang namun tak satupun mengerti atau peduli dengan kita. Saat banyak orang mengutarakan cinta namun kenyataannya tidak ada. Saat diri butuh oranglain sebagai makhluk sosial namun tak satupun mau menemui kita. Saat sakit sendirian dan tak satupun mau tahu. Semua acuh tak acuh, pergi dan menghilang. Mencoba meredam emosi sendiri, karena meratap memohon perhatian mereka dianggap dramatis. Saat semua masih bisa tertawa riang saat diri tak bisa sedikitpun merekahkan tawa. Dan tersadar bahwa sejatinya kita hidup sendiri saat masih di dunia pun sendiri jauh dari alam akhirat pun sudah sendiri. Melalui hari-hari yang berat sendiri, mengemis pun tak guna lagi. Saat itulah kita akan tersadar bahwa ada satu teman yang standby 24 jam mau mendengarkan keluh kesah kita, mau mendengarkan segala tangisan kita, bahkan memperbaiki kehidupan kita dengan jalan yang tak disangka-sangka, yaitu Allah Subhanahuwata'ala. Kau tak akan mengerti wujud sesungguhnya sekalipun kau belajar ilmiah dengan berjuta profesor, tapi Dia mampu mengertimu, dia mau mendengarkanmu. Saat kenyamanan datang bersama hadirNya, saat itu kau tak akan lagi membutuhkan sosok manudia munafik penuh dusta yang selalu memberitakan rasa sayangnya kepadamu namun pada kenyataannya nonsens. Saat sakit kau harus berusaha untuk sembuhkan sendiri, saat menderita kau harus berusaha bahagia kembali, saat terjatuh kau harus susah payah bangkit kembali, dan jangan pernah mengharapkan uluran tangan mereka. Karena mereka semua munafik.
Jangan lagi bercerita kepada mereka.
Kau tersedu menangis di hadapannya, mengharap uluran kasih sayangnya, namun tak setetespun mereka berikan sebentuk kepedulian kepadamu. Ingat kita terlahir dengan jiwa dan hati yang berbeda satu sama lain, walau bagaimanapu tidak akan pernah bisa mereka mengerti segala kesusahanmu.
Sayang... kau sudah lelah, kau itu rapuh maka jangan kau menambah lelahmu dengan mengejar perhatian mereka. Kasihan dirimu, sayangi tubuhmu sayangi hatimu, jangan biarkan dia jatuh kepada hal yang salah biarkan dia tetap tegar tanpa uluran tangan orang-orang munafik.
Introvert.
Sayang... mereka punya masalah masing-masing kesusahan masing-masing, jangan libatkan mereka kepada masalah hidupmu jangan seret mereka kepada kesusahan dan penderitaan hidupmu. Kau lebih baik jika mengunci semua sendiri, serahkan hanya kepada sang pencipta. Tuhan yang sejatinya memiliki seluruh kehidupanmu, biar tangan Tuhan yang bekerja untuk memperbaiki hidupmu.
Jadilah introvert sejati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar